Manusia
Sebagai Pencipta dan Pengguna Kebudayaan
Tercipta atau terwujudnya suatu kebudayaan adalah sebagai
hasil interaksi antara manusia dengan segala isi alam raya ini. Manusia yang
telah dilengkapi Tuhan dengan akal dan pikirannya menjadikan mereka khalifah di
muka bumi dan diberikan kemampuan yang disebutkan oleh Supartono (dalam Rafael
Raga Maran, 19999:36) sebagai daya manusia. Manusia memiliki kemampuan daya
antara lain akal, intelegensia, dan intuisi; perasaan dan emosi; kemauan;
fantasi; dan perilaku.
Dengan sumber-sumber kemampuan daya manusia tersebut,
nyatalah bahwa manusia menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara
manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu
sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena ada
manusia penciptanya dan manusia dapat hidup di tengah kebudayaan yang
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendukungnya. Dialektika ini didasarkan pada pendapat Peter L. Berger, yang
menyebutkan sebagai dialektika
fundamental. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap; tahap eksternalisasi, tahap objektivasi, dan tahap internalisasi.
Tahap eksternalisasi adalah proses pencurahan diri
manusia secara terus-menerus ke dalam dunia memalui aktivitas fisik dan mental.
Tahap objektivasi adalah tahap aktivitas manusia menghasilkan suatu realita
objektif, yang berada di luar diri manusia. Tahap internalisasi adalah tahap di
mana realitas objektif hasil ciptaan manusia diserap oleh manusia kembali.
Jadi, ada hubungan berkelanjutan antara
realitas internal dengan realitas eksternal.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi
manusia. Bermacam-macam kekuatan yang harus dihadapi manusia dan anggotanya
seperti kekuatan alam maupun kekuatan lain yang tidak selalu baiknya. Kecuali
itu, manusia memerlukan kepuasan baik di bidang spiritual maupun material.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi oleh kubudayaan yang bersumber pada
masyarakat itu sendiri.
Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya
manusia dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula manusia hidup dan
tergantung pada kebudayaan sebagai hasil ciptaannya. Kebudayaan juga memberikan
aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan teknologi hasil
ciptaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar