Manusia
dan Harapan
Ø Pengertian
Manusia
Manusia
adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan
alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif
maupun negative.
Ø Lingkungan
Hidup Manusia
Manusia
hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan social budayanya. Dalam
lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah eosistem yakni suatu unit atau
satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam
ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik pada umumnya
merupakan factor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup,
diantaranya:
1.
Tanah yang merupakan tempat tumbuh bagi
tumbuh-tumbuhan, dimana tumbuhan memperoleh bahan makanan atau mineral untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanah ini juga merupakan tempat tinggal manusia
dan hewan.
2.
Udara atau gas-gas yang membentuk
atmosfer. Oksigennya diperlukan tumbuhan untuk proses bernafas, gas
karbondioksidanya diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis.
3.
Suhu atau temperature, merupakan factor
lingkungan yang sering besar pengaruhnya terhadap kebanyakan makhluk-mahluk hidup.
Setiap makhluk hidup mempunyai batas-batas pada suhu dimana mereka dapat tetap
hidup.
Sedangkan komponen
biotik diantaranya adalah:
1.
Produsen, kelompok inilah yang merupakan
makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan dari zat-zat anorganik, umumnya
merupakan makhluk-makhluk hidup yang dapat melakukan proses fotosintesis.
2.
Konsumen, merupakan kelompok makhluk
hidup yang menggunakan atau makan zat-zat organik atau makanan yang dibuat oleh
produsen.
3.
Pengurai adalah makhluk hidup atau
organisme yang menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati.
v Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan.
Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang
akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada
ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu
membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang
yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang
banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk merindukan
bulan"
Berhasil atau tidaknya suatu harapan
tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan
nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir
kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A.
luluspun mungkin tidak.
Harapan
hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa
merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari
kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan
berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan
Sumber: Buku Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar (karangan Dra. Elly M.Setiadi, M.Si , Drs.H. Kama A.Hakim, M.Pd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar