Rabu, 24 April 2013

Ilmu Budaya Dasar


PENGERTIAN, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

A. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
     Ilmu Budaya Dasar, dalam bahasa Inggris disebut Basic Humanities merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberi pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk mengkaji maalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah manusia tidak dapat dipisahkan dari masalah budaya atau pengetahuan budaya yang juga disebut sebagai humaniora. Humaniora adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan membuat manusia menjadi lebih manusiawi (humanior), dalam pengertian manusia lebih berbudaya.

B. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI MATA KULIAH
     Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu komonen mata kuliah bertujuan untuk mengembangkan daya tanggap, persepsi, penalaran, dan apresiasi berkenaan dengan lingkungan budaya (Sub-Direktorat Kurikulum dan Perlengkapan Pengajaran, Direktorat Pembinaan Sarana Akademis, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983). Dengan demikian, dari mahasiswa yang telah memperoleh mata kuliah Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat lebih tanggap, memiliki penglihatan yang lebih jelas, memiliki pemikiran yang lebih mendalam, serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya. Selanjutnya, diharapkan agar mereka dapat ikut dalam pengembangan kebudayaan bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang yang luhur nilainya.
     Jumlah mata kuliah yang dibebankan kepada setiap mahasiswa tanpa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar pun sudah cukup banyak, namun untuk mahasiswa dari fakultas eksakta, noneksakta, dan agama masih diberikan hanya sebagai salah satu komponen integral sehingga tidak jarang timbul pertanyaan, untuk apakah Ilmu Budaya Dasar diberikan? Setelah dikaji secara mendalam, ternyata Ilmu Budaya Dasar memang perlu diberikan kepada mereka karena sebagai berikut :
 a. Mahasiswa perlu mengenal lebih mendalam dirinya sendiri sebagai manusia maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja, misalnya pemikiran dan perasaannya.
b. Mahasiswa perlu mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain sebagai bekal enting untuk pergaulan hidup.
c. Mahasiswa perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia, serta tahu masalah perilaku manusia.
d. Mahasiswa perlu tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih intens terhadap masalah-masalah pemikiran, perasaan, serta perilaku manusia, dan ketentuan yan menciptakannya.

C. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
     Ilmu Budaya Dasar atau basic humanities tidaklah identik dengan the humanities atau pengetahuan budaya yang mencakup keahlian filsafat dan seni yang dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian seperti seni sastra, seni tari, seni rupa, dan lain-lain. Jadi, Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu tentang berbagai budaya, melainkan pengertian dasar dan pengertian umumnya tentang konsep-konsep dan teori-teori budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan.
     Perdebatan terhadap berbagai masalah budaya ini dilakukan dengan menggunakan berbagai pengetahuan budaya (the humanities), baik dengan menggunakan suatu keahlian (disiplin) ataupun dengan menggunakan pendekatan berbagai keahlian (interdisipliner).

Jumat, 19 April 2013

Ilmu Budaya Dasar


PENGERTIAN, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
A. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
     Ilmu Budaya Dasar, dalam bahasa Inggris disebut Basic Humanities merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberi pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk mengkaji maalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah manusia tidak dapat dipisahkan dari masalah budaya atau pengetahuan budaya yang juga disebut sebagai humaniora. Humaniora adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan membuat manusia menjadi lebih manusiawi (humanior), dalam pengertian manusia lebih berbudaya.

B. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI MATA KULIAH
     Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu komonen mata kuliah bertujuan untuk mengembangkan daya tanggap, persepsi, penalaran, dan apresiasi berkenaan dengan lingkungan budaya (Sub-Direktorat Kurikulum dan Perlengkapan Pengajaran, Direktorat Pembinaan Sarana Akademis, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983). Dengan demikian, dari mahasiswa yang telah memperoleh mata kuliah Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat lebih tanggap, memiliki penglihatan yang lebih jelas, memiliki pemikiran yang lebih mendalam, serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya. Selanjutnya, diharapkan agar mereka dapat ikut dalam pengembangan kebudayaan bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang yang luhur nilainya.
     Jumlah mata kuliah yang dibebankan kepada setiap mahasiswa tanpa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar pun sudah cukup banyak, namun untuk mahasiswa dari fakultas eksakta, noneksakta, dan agama masih diberikan hanya sebagai salah satu komponen integral sehingga tidak jarang timbul pertanyaan, untuk apakah Ilmu Budaya Dasar diberikan? Setelah dikaji secara mendalam, ternyata Ilmu Budaya Dasar memang perlu diberikan kepada mereka karena sebagai berikut :
 a. Mahasiswa perlu mengenal lebih mendalam dirinya sendiri sebagai manusia maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja, misalnya pemikiran dan perasaannya.
b. Mahasiswa perlu mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain sebagai bekal enting untuk pergaulan hidup.
c. Mahasiswa perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia, serta tahu masalah perilaku manusia.
d. Mahasiswa perlu tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih intens terhadap masalah-masalah pemikiran, perasaan, serta perilaku manusia, dan ketentuan yan menciptakannya.

C. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
     Ilmu Budaya Dasar atau basic humanities tidaklah identik dengan the humanities atau pengetahuan budaya yang mencakup keahlian filsafat dan seni yang dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian seperti seni sastra, seni tari, seni rupa, dan lain-lain. Jadi, Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu tentang berbagai budaya, melainkan pengertian dasar dan pengertian umumnya tentang konsep-konsep dan teori-teori budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan.
     Perdebatan terhadap berbagai masalah budaya ini dilakukan dengan menggunakan berbagai pengetahuan budaya (the humanities), baik dengan menggunakan suatu keahlian (disiplin) ataupun dengan menggunakan pendekatan berbagai keahlian (interdisipliner).